Tidak Hanya Soal Lingkungan, Ini Alasan Produsen Beralih ke Mobil Listrik

Divrencomputer | Sekarang ini hampir semua produsen otomotif besar di dunia mulai geser produksi dan penelitian ke mobil listrik, dan argumennya bukan hanya karena mereka cinta lingkungan.

Volkswagen merencanakan untuk mengeluarkan 70 mode mobil listrik seutuhnya sampai 2030 kelak, dan saat ini telah melebihi volume pemasaran mobil listrik Tesla di beberapa pasar di Eropa.

Minggu kemarin, General Motors (GM) mencanangkan kemauan untuk cuman jual mobil bebas emisi saja mulai 2035. Tidak ada satu juga produsen mobil besar yang tidak punyai loyalitas meningkatkan mobil tanpa emisi.

Dan ada argumen kuat untuk peralihan radikal ini. Mobil listrik tidak cuma ramah lingkungan, tapi dia lebih murah ongkos produksinya.

Ini Alasan Produsen Beralih ke Mobil Listrik

Irit Biaya Produksi

Ada banyak kelebihan mobil listrik dalam hal penghematan biaya. Karena tidak menggunakan mesin combustion, suku cadang yang diperlukan jadi lebih sedikit, dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam perakitan menyusut.

BACA JUGA :  Hemat!! Jakarta - Bali Cuma Rp 200 Ribu Saja Dengan Mobil Listrik

Ford memprediksi pembikinan mobil listrik mengirit 30% jam kerja dibanding pembikinan mobil bensin.

Mekanisme propulsi mobil listrik lebih gampang terpasang ke mode berlainan. Jika mobil biasa, tiap mode perlu mekanisme sendiri karena mesin dan mekanisme transmisi berlainan. Bukti ini semakin menambahkan efektivitas kerja dan ongkos pembikinan mobil listrik.

Sebagai contoh, GM harus memakai lebih dari 500 gabungan mesin berlainan untuk beragam mode mobil konservatif bikinannya. Bila semua mode itu memiliki tenaga listrik, cuman diperlukan kurang dari 2 lusin gabungan.

“Mobil listrik lebih sederhana untuk dibikin, lebih memberikan keuntungan, dan perkembangannya semakin tinggi,” kata Adam Jonas, pemerhati otomotif di Morgan Stanley.

Tidak Dapat Setengah-setengah

Penghematan ongkos dalam membuat mobil listrik membuat beberapa produsen tidak punyai beberapa pilihan selainnya turut menceburkan diri, kata Daniel Ives, ahli tekonologi di Wedbush Securities.

“Beberapa produsen ‘mobil tradisionil’ ini tidak dapat setengah-setengah mengolah mobil listrik. Mereka harus masuk keseluruhan,” tegasnya.

Saat ongkos perakitan mobil listrik semakin turun, ongkos pembikinan mobil bensin semakin naik karena kehadiran beragam ketentuan baru yang mempererat ketentuan emisi di penjuru dunia.

“Supaya bisa penuhi peraturan berkaitan lingkungan, mesin combustion intern akan semakin mahal,” kata Ken Morris, wapres sektor mobil listrik di GM.

BACA JUGA :  Elon Musk Ujicoba Implan Chip Pada Otak BABI

“Opini saya, akan semakin susah mendapati penyuplai mesin combustion intern dan suku cadang yang dibutuhkan untuk penuhi peraturan, dibanding elemen mobil listrik,” paparnya.

Salah satu hal yang membuat harga mobil listrik masih mahal sekarang ini ialah harga bermacam elemen, intinya battery.

Tetapi, harga elemen mobil listrik semakin turun. Misalkan harga battery telah jeblok 85% di dalam 20 tahun akhir.

Harga battery diprediksi akan semakin turun bersamaan semakin efisiennya produksi elemen ini dan semakin bertambahnya keinginan.

Tesla pernah menjelaskan ongkos elemen battery akan turun 56% dalam pangkalan per Kwh dalam sekian tahun kedepan.

“Tehnologi battery jadi semakin efektif dan terus akan bertambah,” kata Brett Smith, direktur tehnologi di Center for Automotive Research, Michigan.

Smith menjelaskan keadaan keuangan industri otomotif akan membuat mereka tak lagi menaruhkan masa datang pada mobil bensin, bahkan juga walau pemasaran mobil listrik baru meliputi sekitaran 5% pemasaran mobil global sekarang ini.

“Beberapa perusahaan itu ringkas telah hentikan investasi untuk penelitian cari mesin combustion intern yang lebih hebat,” kata Smith.

BACA JUGA :  Hemat!! Jakarta - Bali Cuma Rp 200 Ribu Saja Dengan Mobil Listrik

Sedang Morris menjelaskan GM akan melakukan investasi untuk peningkatan mobil bensin karena toh perusahaan akan jual mobil tradisionil sampai satu dasawarsa lebih.

Tetapi, ia menjelaskan 60% berbelanja litbang GM saat ini ditujukan ke mobil listrik. GM awalnya menjelaskan akan melakukan investasi US$ 27 miliar untuk peningkatan mobil listrik.

Volkswagen bahkan juga menyisihkan dana semakin besar kembali untuk tujuan yang serupa, yakni € 35 miliar atau sekitaran US$ 43 miliar.

Tertarik Dengan Tesla

Ives menjelaskan salah satunya aspek terpenting perubahan ini karena beberapa produsen mobil tradisionil mulai tergoda dengan kenaikan tajam harga saham Tesla.

Tesla cuman jual 500.000 mobil pada 2020, dari keseluruhan pemasaran mobil global sekitar 70 juta unit.

Tetapi, harga saham Tesla melejit sampai 743% dan saat ini lebih berharga dibanding saham 12 produsen mobil paling besar di dunia menjadi satu!

“Management setiap pabrikasi mobil memperhatikan terbangnya saham Tesla,” kata Ives.

“Mereka kemungkinan skeptis 2 tahun kemarin. Tetapi, performa [Tesla] saat ini telah menanamkan pertimbangan setiap produsen mobil jika mereka harus ikuti jalan ini,” terangnya.

Back to top button