Sistem Umum Cara Kerja dan Distribus Power Motherboard

POS

Power On Timing adalah, serangkaian kejadian yang menggambarkan bagaimana proses perubahan tegangan pada sebuah system motherboard. pemahaman tentang power on timing ini menjadi sangat penting untuk dipahami secara mendalam sehingga proses perbaikan laptop menjadi lebih mudah dan terarah, kesalahan atau kekurang pahaman tentang ini bisa berakibat kesalahan dalam eksekusi nantinya.

Pertama kita asumsikan tidak ada sumber power yang terpasang pada laptop baik adaptor maupun batery, maka pada kondisi itu hanya ada terdapat tegangan batery BIOS (RTC) sebesar +3V yang bersumber dari sekeping batery sebesar koin yang berfungsi unutk menjaga system / settingan waktu (jam dan yanggal) tetap berjalan.

Kemudian kita pasang kan sumber arus / tegangan baik adaptor ataupun batery maka internal microcontroller (EC_RESET ) mulai bekerja dan standby menunggu tombol power / switch on off ditekan, pada kondisi seperti ini maka tegangan yang bersifat ALWAYS (eks : +5VLA, +3VLA) akan muncul / hadir. dan komunikasi antara EC dan chip Southbridge mulai bekerja (cek signal #RSMRST), dan akan terdapat tegangan sebesar +3V pada tombol power / on off biasa disebut dengan signal #PWRBTN.

Selajutnya ketika tombol power ditekan maka signal #PWRBTN akan berubah menjadi 0V dan kembali menjadi +3V ketika dilepas (high – low – high), perubahan nilai #PWRBTN ini akan menjadi input (boot signal) bagi EC dan Southbridge yang bisa diartikan sebagai perintah untuk menyalakan system.

ketika mendapat boot signal maka southbridge akan menghasilkan signal SLP_S5#, SLP_S4#, SLP_S3#. yang akan menjadi trigger/perintah unutk menyala bagi system power lain (+VS),

SLP_S5#, SLP_S4#, SLP_S3#
menunjukan state / tingkatan dri proses boot up , akan dibahas pada postingan lain

masing masing dari system power yg berhasil bootup / berjalan akan menghasilkan signal PWROK# yang mana signal ini dikirimkan ke system power CPU / procesor, jika semua system power ‘dibawahnya’ sudah mengirimkan signal PWROK maka sistem power CPU akan menghasilkan dan menyuplai tegangan yang dibutuhkan oleh processor untuk bekerja, sebagai tempat laporan akhir bagi masing masing system power yang ada maka tegangan yang dihasilkan oleh system puwer CPU dapat dijadikan rujukan dalam menentukan apakah system yang lain berjalan normal atau tidak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button